Selasa, 19 Januari 2016

Laporan PRAKERIN

KONFIGURASI INTERNET SPEEDY






Oleh :

                                    NAMA       : MUHAMMAD RAMADHANI
                             NIS             : 412260
                             KELAS      : XI TKJ 3
                            



Disusun sebagai
Tugas Akhir Prakerin




BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
SMK NEGERI 2 SAMPIT
JUNI 2014


 HALAMAN PENGESAHAN
KONFIGURASI INTERNET SPEEDY
                                                           Disusun Oleh :

                        NAMA                               : MUHAMMAD RAMADHANI
                        NIS                                     : 412260
                        KELAS                              : XI TKJ 3
                        PROGRAM KEAHLIAN: TEKHNIK KOMPUTER & JARINGAN

      Dinyatakan            : Sangat baik/baik/cukup
                                                                                                Sampit, 06 Juni 2014
     Mengetahui,
     Kepala program Keahlian TKJ                                           Guru Pembimbing                             

     Mimi Juniati, S.Kom                                                           Brawijaya, S.ST
     NIP.197611092007012010                                                 NIP.198610232011011041


                                                           Pimpinan PT.Telkom
                                                           Cabang Sampit

           Widhi Prasetyo
           NIK: 720372


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
            Alhamdullilahirobilalamin kata itulah yang dapat saya ucapakan sebagai siswa prakerin di PT.TELKOM cabang Sampit. Atas rahmat  Allah SWT, saya dapat menyelesaikan masa-masa prakerin serta dapat melakukan dokumentasi hal-hal yang telah saya lakukan dalam sebuah laporan yang telah disusun dan dirancang ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah pada baginda Muhammad SAW, yang telah menuntun kita pada jalan penuh keberkahan.
Seiring pelaksanaan kegiatan Prakerin dan sampai ketahap penulisan laporan, saya telah banyak dibantu dan dibimbing dari berbagai pihak, maka pada kesempatan kali ini saya ingin berterima kasih kepada :
1.      Bapak Drs.Ino selaku kepala sekolah SMKN 2 Sampit.
2.      Bu Mimi Juniati S.kom selaku kepala program keahlian Tekhnik Komputer dan Jaringan.
3.      Bapak Brawijaya selaku guru pembimbing laporan.
4.      Bu Astuti,S.Pd selaku guru pengantar prakerin.
5.      Bapak widhi Prasetyo selaku pimpinan PT.Telkom Cabang Sampit.
6.      Bapak Munadi.D selaku pembimbing prakerin.
7.      Bapak Samadi selaku kepala ruang MDF.
8.      Seluruh petugas lapangan prakerin.
9.      Seluruh rekan-rekan prakerin yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan jasa-jasa orang yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan akhir ini. Semoga hasil dokumentasi ini bermanfaat bagi kita semua dan bagi saya khususnya. Akhir kata, sebagai manusia biasa yang penuh kekurangan dan jauh dari sempurna sehingga banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Saya selaku penyusun,meminta ma’af apabila dalam penyusunan laporan ini banyak terdapat kesalahan penulisan,maupun kekurangan dalam materi yang saya susun.
Wa’alaikumsalam wr.wb
                                                                                                                Sampit, 06 Juni 2014
                                                                                                                        Penyusun,

                                                                                                             Muhammad Ramadhani

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................................    i
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................    ii
KATA  PENGANTAR ......................................................................................................   iii
DAFTAR ISI .....................................................................................................................    iv

BAB I PENDAHULUAN

         A. Latar Belakang .....................................................................................................   1
         B. Tujuan ...................................................................................................................   2
         C. Metode ..................................................................................................................   3
BAB II  GAMBARAN UMUM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk
         A. Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk .........................................................   4
         B. Visi dan Misi PT.Telkom ......................................................................................   5
         C. Logo PT. Telkom ..................................................................................................   5
BAB III PERANGKAT JARINGAN TELKOM
         A.
Kegiatan selama Prakerin .....................................................................................   8
         B. Tinjauan Kegiatan Prakerin ...................................................................................   9
         C. MDF (Main Distribusion Frame) .........................................................................   10
         D. Rangka MDF (Main Distribusion Frame) ............................................................   11
BAB IV KONFIGURASI SPEEDY
         A. Pengertian Speedy ................................................................................................   12
         B. Perangkat Pendukung Speedy ..............................................................................   14
         C. Teknologi ADSL Pada Internet Speedy ...............................................................   17
         D. Macam-macam gangguan Speedy dan cara menanganinya ..................................   18
BAB V PENUTUP
         A. Kesimpulan ...........................................................................................................   20
         B. Saran .....................................................................................................................   20
LAMPIRAN
         1. Foto pelaksanaan kegiatan Prakerin
         2. Jurnal dan presensi harian selama Prakerin


BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Speedy adalah nama produk PT.Telkom yang merupakan layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broadband akses) menggunakan teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) yang dapat melakukan percakapan telepon secara bersamaan saat melakukan akses internet. Speedy adalah brand dari layanan akses internet end-to-end untuk penggunaan residensial atau bisnis kecil dan menengah yang berbasis akses kabel tembaga. Dengan layanan ini jaringan akses telepon pelanggan ditingkatkan kemampuannya menjadi jaringan digital berkecepatan tinggi, sehingga selain mendapatkan fasilitas telepon(voice), pelanggan juga dapat melakukan akses internet (dedicated).

Keunggulan Speedy yaitu mengakses internet dengan kecepatan tinggi, penggunaan telepon dan internet secara bersamaan dan juga bisa mendukung layanan voice, video dan data. Kelemahan speedy yaitu downstreamnya, jadi kalau memakai speedy, usahakan memakai limiter bandwitch untuk download.

Dalam pemakaiannya, speedy dapat mengalami beberapa gaangguan, baik gangguan secara hardware maupun secara software. Gangguan secara hardware terjadi pada perangkat speedy itu sendiri seperti modem,roset,splitter,adaptor modem,dan lain-lain. Sedangkan gangguan yang terjadi pada sisi software meliputi kesalahan setting, dan kesalahan user lainnya yang menyebabkan modem tidak konek. Apabila ada gangguan, maka perlu dilakukan penanganan gangguan baik oleh petugas telkom, maupun pengguna speedy apabila penggunanya dapat menangani sendiri gangguan tersebut.
                                                             







B.            Tujuan
Adapun tujuan dalam pelaksanaan Prakerin dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Tujuan pelaksanaan Prakerin
Kegiatan Praktek Kerja Industri bertujuan untuk membekali siswa atau siswi dengan pengalaman langsung dari berbagai kegiatan yang direncanakan dalam berbagai kegiatan dalam perusahaan atau industri, sehingga siswa atau siswi dapat menerapkan apa yang diperolehnya di bangku sekolah agar sesuai dengan tuntutan yang dibutuhkan di dunia industri.
a). Secara Umum
Penerapan dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki selama belajar di perusahaan / industri / dunia kerja.
b). Secara Khusus
a.    Membekali siswa atau siswi dengan pengalaman kerja sebenarnya di dalam dunia kerja    dan masyarakat.
b.    Memantapkan keterampilan siswa atau siswi yang diperoleh dari latihan praktek di sekolah.
c.    Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk pemantapan dan pengembangan program pendidikan.
d.   Menetapkan disiplin dan rasa tanggung jawab dan sikap profesionalisme dalam bekerja.
e.    Memperoleh pengalaman dan perluasan terhadap ilmu – ilmu di tempat Praktek Kerja Industri yang belum dikenal oleh siswa atau siswi.
f.     Membekali siswa atau siswi supaya dapat menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya.









       2. Tujuan Pembuatan Laporan
a).  Mengetahui sejauh mana kemampuan siswa atau siswi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
b).  Meninggalkan kreativitas siswa atau siswi dalam penulisan yang bersifat objektif maupun ilmiah.
c).  Sebagai bukti bahwa peserta sudah pernah melakukan praktik dalam dunia industri.
d).  Untuk menginformasikan kegiatan-kegiatan yang peserta lakukan selama peserta berpraktik dalam dunia industri.
                                                                                                                 
C.    Metode
        Metode-metode yang digunakan  dalam rangka memperoleh bahan untuk pembuatan         laporan yaitu:
1.    Metode Observasi
Metode observasi yaitu melaksanakan pengamatan dengan pencatatan data secara langsung maupun tidak langsung terhadap obyek yang diamati dan dipelajari.
2.    Metode Interview
Melakukan interview atau tanya jawab kepada berbagai sumber untuk mendapatkan sebuah informasi atau jawaban dari suatu masalah yang terjadi.
3.    Metode Analisis
Metode yang dilakukan dengan cara membaca, mengamati dan memahami beberapa sumber tertulis yang didapat dari pembimbing maupun yang didapat di sekolah sehingga memperoleh informasi yang membantu proses penyusunan laporan.
4.    Metode Wawancara
                 Metode yang dilakukan dengan wawancara atau pemberian materi langsung maupun tidak langsung dari pembimbing lapangan.







BAB II
 GAMBARAN UMUM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk

A.           Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk unggulannya adalah Telepon Jaringan ( Telepon Rumah Telkom dan Telepon tanpa Jaringan / Wireless ( FLEXI ). Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah sebagai berikut :
1.      Era Kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).
2.      Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
3.      Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
4.      PT. Telkom ( Persero )
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
5.      PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE).
Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomukikasi Indonesia.
Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara PT. TELKOM dan PT. INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

B.
         Visi dan Misi TELKOM
PT. Telkom Indonesia  memiliki visi yaitu “To become  a leading InfoCom player in the region”. Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka  dalam bidang kinerja finansial, pasar dan operasional di kawasan Asia .
PT. Telkom Indonesia  mempunyai misi yaitu “ to provide one stop Infocome services with excellent quality and competitive price “. Telkom berkomitmen :
1.    Memberikan layanan terbaik dan berkualitas, untuk kemudahan bagi pelanggan dengan harga yang kompetitif .
2.     Memaksimalkan “Nilai Perusahaan” melalui ekspansi dan pengembangan portofolio usaha di bidang adjacent industries telekomunikasi.
3.    Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan sinergi melalui anak-anak perusahaan dan unit bisnis strategis.
4.    Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.

C.         Logo PT. TELKOM
Logo TELKOM mencerminkan brand positioning ”Life Confident” dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand positioning ini didukung oleh “service culture” baru yaitu: expertise, empowering, assured, progressive dan heart. Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simpel. Simplifikasi logo ini terdiri dari lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning.

Logo ini merupakan cerminan dari “brand value” baru yang selanjutnya disebut dengan “Life in Touch” dan diperkuat dengan tag line baru pengganti “committed 2U” yakni “the world is in your hand”. Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari simbol-simbol tersebut.
                                                      Gambar 1.1  Logo Telkom

1.  Expertise : makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media & Edutainment).
2.  Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.
3.  Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat
4.  Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
5.  Heart : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan.
Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah :
1. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi.
2. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis.
3.  Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.
Penampilan Logo TELKOM pun berubah warna dengan mengambil semangat HUT RI ke-68, Telkom memperkenalkan penampilan baru logo Telkom yang mencerminkan komitment Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Penampilan logo baru tersebut mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan terintegrasi dengan empat aspek dasar perusahaan, yaitu transformasi bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi serta sumber daya manusi
Gambar 1.2 Logo Telkom baru
Filosofi Warna :
1. Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet = Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis     dan berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan.
2. Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu = Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
3. Hitam – Warna Dasar = Melambangkan kemauan keras.
4. Abu – Warna Transisi = Melambangkan teknologi.
Dengan tetap mengacu kepada filosofi Telkom Corporate, yaitu Always The Best sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada akhirnya akan membawanya menjadi yang terbaik.



BAB III
 PERANGKAT JARINGAN TELKOM

A.            Kegiatan Selama Prakerin
 Kegiatan saya selama Prakerin di PT.TELKOM SAMPIT adalah sebagai berikut :
1.    Di ruangan MDF (Main Distribution Frame)
MDF (Main Distribution Frame) atau dalam istilah indonesia dikenal dengan RPU (Rangka Pembagi Unit) merupakan sebuah ruang berisi terminasi kabel yang menghubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telepon dan jaringan kabel menuju ke terminal pelanggan. Kegiatannya :
 Menjamper Kabel
 Cabut Kabel Jumperan
 Setting Modem Speedy
 T3 Monitoring Online
 Cek SNR nomor Speedy Pelanggan
Validasi (WO dan RWO)
Mengclose Modem speedy                    
 Mencari nomor telepon dan password speedy pelanggan

2.    Di ruangan Caring ( Plasa )           
Pelanggan yang ingin berlangganan telepon rumah dan speedy secara bersamaan, data-data yang diperlukan PT. Telkom untuk meng-input data yaitu pelanggan harus mengisi formulir dan memberikan foto copy KTP, materai dan administrasi untuk biaya pasang speedy dan telepon rumah. Kegiatannya :
 Survey DP
Masang spanduk Indi school di area Widi Id
 Diagnosis gangguan Speedy
 Setting Modem Speedy
 Menelpon pelanggan / tagihan pembayaran speedy
 Menscan KTP atau surat perjanjian pelanggan




3.    Di ruangan Sentral
Sentral merupakan sebuah ruangan yang berisi modul yang berada dalam lemari-lemari besar dengan tegangan tinggi dan memiliki temperature ruangan yang dingin. Ruangan berfungsi sebagai pusat penomoran dalam telpon serta terdapat listrik tegangan tinggi untuk memberikan arus listrik ke setiap kabel menuju rumah pelanggan. Kegiatannya:
 Menghapus database pelanggan
 Membersihkan Ruangan
Pindah Modul
Mencek nomor telpon Pelanggan
Memblok Total nomor telpon pelanggan

B.     Tinjauan Kegiatan Prakerin
Kegiatan Prakerin bertujuan untuk membekali siswa dengan pengalaman langsung dari berbagai kegiatan yang direncanakan dalam berbagai kegiatan dalam perusahaan atau industri, sehingga siswa dapat menerapkan apa yang diperolehnya di bangku sekolah agar sesuai dengan tuntutan yang dibutuhkan didunia industri.
1.    Secara Umum
Secara umum pelaksanaan Prakerin:
 ”Penerapan dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan yang   dimiliki selama belajar, diperusahaan / di dunia kerja”.
2.  Secara Khusus
a). Membekali siswa dengan pengalaman kerja sebenarnya di dalam dunia kerja dan masyarakat.
b). Memantapkan keterampilan siswa yang diperoleh dari latihan praktek di sekolah.
c). Menetapkan disiplin dan rasa tanggung jawab dan sikap profesional dalam bertugas.
d). Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk pemantapan dan pengembangan program pendidikan.
e). Memperoleh pengalaman dan perluasan terhadap ilmu-ilmu di tempat Prakerin yang belum dikenal oleh siswa.
f). Mendorong siswa supaya dapat menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya.

C.     MDF (Main Distribution Frame)
MDF (Main Distribution Frame)  adalah sebuah tempat terminasi kabel yang menghubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telepon dan jaringan kable yang menuju ke terminal pelanggan. Bila sebuah sentral telepon memiliki 1000 pelanggan, maka pada MDF-nya akan terdapat 1000 pasang kabel tembaga yang terpasang pada slot MDF-nya, dimana setiap pasang kabel tembaga ini akan mewakili satu nomor pelanggan. Jadi bila seorang pelanggan ingin agar nomor teleponnya diganti dengan nomor lain, maka proses perubahan nomor ini dapat dengan mudah dilakukan dengan merubah koneksi saluran pelanggan di MDF-nya. MDF bisanya diletakan pada satu gedung yang sama dengan sentral teleponnya (berdekatan dengan sentral telepon).
Dalam telekomunikasi, sebuah frame distribusi utama (MDF) adalah distribusi pada salah satu bagian yang bagasi kabel eksternal memasuki fasilitas menghentikan, dan frame pada bagian lain yang garis pelanggan pengguna internal dan bagasi kabel untuk setiap frame distribusi menengah mengakhiri. MDF digunakan untuk lintas menghubungkan garis luar dengan terminal yang diinginkan dari beberapa kabel atau saluran luar lainnya. MDF biasanya memegang perangkat kantor pusat pelindung dan fungsi sebagai titik uji antara garis dan kantor.

D.     Rangka MDF (Main Distribusion Frame)
RPU adalah susunan rangka dari plat logam yang digunakan untuk tempat menginstalasi Blok Terminal Rangka Pembagian Utama (BTRPU), sebagai titik sambung ujung kabel kearah jaringan dan kearah sentral. BTRPU adalah suatu terminal yang berfungsi sebagai titik peralihan yang terdiri dari susunan titik kontak dimana ujung-ujung urat kabel, baik yang berasal dari jaringan luar maupun dari arah sentral diteminasikan.
Dalam RPU terdapat terminal vertical dan horizontal yang merupakan blok terminal RPU, antara terminal vertical dan horizontal dihubungkan dengan kabel jumper, dan dibawah RPU terdapat ruang bawah tanah yang dipasang rangka besi yang disebut cable chamber, yang merupakan tempat untuk mengatur jalannya kabel dari luar menuju ke blok terminal di RPU. Tempat meletakan penggaman jaringgan yang dinamakan arrestor yang berfungsi mengamankan dari adanya tegangan atau arus lebih yang melewati urat kabel langsung ke system pentanahan (pengaman perangkat dan manusia dari teganggan/arus lebih yang membahayakan), sehingga tidak akan merusak sentral.

BAB IV
 KONFIGURASI JARINGAN SPEEDY

A.           Pengertian Speedy
Speedy adalah salah satu produk PT.TELKOM yang merupakan layananan akses internet broadband kecepatan tinggi berbasis akses kabel tembaga yang menggunakan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). Layanan ini memberikan jaminan kecepatan sesuai dengan paket layanan yang digunakan pelanggan dengan pilihan kecepatan akses mulai dari 384 kbps hingga 3 Mbps per line. Sebagai perbandingan, kecepatan akses dial-up yang digunakan oleh layanan TELKOM net Instan adalah 56 kbps per line.

Keunggulan Speedy yaitu mengakses internet dengan kecepatan tinggi, penggunaan telepon dan internet secara bersamaan dan juga bisa mendukung layanan voice, video dan data. Kelemahan speedy yaitu downstreamnya, jadi kalau memakai speedy, usahakan memakai limiter bandwitch untuk download.
           
            Kecepatan  downstream  yang  ditawarkan  oleh  Speedy  saat  digunakan untuk akses internet lebih besar dari pada upstream, hal ini dikarenakan Speedy merupakan paket internet ADSL sehingga sangat sesuai untuk keperluan browsing yang cenderung lebih banyak melakukan aktivitas downstream. Selain itu, dengan layanan Speedy kita dapat menikmati internet kecepatan tinggi dan tetap bisa menggunakan saluran telepon rumah tanpa terganggu. Hal ini dikarenakan adanya perangkat splitter yang bisa memisahkan antara data dan gelombang suara selama 24 jam.











Paket
Line Speedy
Bulanan
Kouta
Excess Usage
Batas Tagih Max
Mail
1 Mbps
75.000
15 jam
75/menit
995.000
Chat
1 Mbps
145.00
50 jam
25/menit
995.000
Socialia
384 Kbps
195.00
Semi Unlimited
-
-
Load
512 Kbps
95.000
Semi Unlimited
-
-
Familia
1 Mbps
645.000
Unlimited
-
-
Executive
2 Mbps
995.000
Unlimited
-
-
Biz
3 Mbps
1.695.000
Unlimited
-
-
Speedy  memiliki  paket  layanan  yang  dibedakan  berdasarkan  ukuran downstream  dan  upstreamnya  sehingga  dapat  disesuaikan  dengan  kebutuhan pengguna. Berikut adalah beberapa pilihan paket Speedy yang tercantum pada Tabel berikut ini :
                                                            Tabel 1.1 Paket dan tarif speedy

a). Paket MAIL (Limited 15 jam 1 Mbps)
Dengan kecepatan 1 Mbps downstream dan 256 kbps upstream dan harga yang murah, paket ini ditujukan untuk pengenalan internet atau untuk pengguna yang jarang menggunakan internet tetapi menginginkan koneksi yang cepat.
b). Paket CHAT (Limited 50 jam 1 Mbps)
Dengan kecepatan 1 Mbps downstream dan 256 kbps upstream dan harga yang terjangkau, Anda dapat melakukan koneksi internet dengan kecepatan tinggi dengan durasi yang lebih panjang.
c). Paket Socialia (Semi Unlimited 384 kbps)
Dengan kecepatan 384 kbps downstream dan 96 kbps upstream tanpa batas waktu Anda dapat berinternet sepuasnya untuk browsing maupun chatting selama masih dalam batas kouta 3 GB per bulan. Ketika kouta usage tercapai, kecepatan efektif akan diturunkan menjadi 128 kbps hingga akhir bulan dan akan kembali kekecepatan semula pada awal berikutnya.



d). Paket LOAD (Semi Unlimited 512 kbps)
Dengan kecepatan 512 kbps downstream dan 128 kbps upstream tanpa batas waktu Anda dapat berinternet untuk browsing yang lebih cepat. Download maupun chatting selama masih dalam batas kauto 3 GB dalam perbulan. Ketika kauto usage tercapai kecepatan efektif akan diturunkan menjadi 128 kbps hingga akhir bulan dan akan kembali ke kecepatan semula pada awal bulan berikutnya.
e). Paket Familia (Unlimited 1Mbps)
Dengan kecepatan 1 Mbps downstream dan 256 Kbps upstream serta alokasi kapasitas ke gateway internasional lebih besar cocok untuk para profesional atau pengguna internet yang di Share hingga sekitar ke 10 pengguna.
f). Paket EXCECUTIF (Unlimited 2 Mbps)
Dengan 2 Mbps downstream dan 512 Kbps upstream serta alokasi kapasitas gatway Internasional yang lebih besar cocok untuk keperluan bisnis dan perkantoran dengan bisnis yang dishare hingga kesekitar 20 pengguna.
g). Paket BIZ (Unlimited 3 Mbps)
Dengan kecepatan 3 Mbps downstream dan 512 kbps upstream serta alokasi kapasitas ke gateway internasional yang lebih cocok untuk keperluan bisnis dan dengan penggunaan internet yang dishare hingga kesekitar 30 pengguna.

B.            Perangkat Pendukung Speedy
Sebagai  penyedia  layanan   akses  internet  kecepatan  tinggi,  Speedy memerlukan perangkat pendukung yang harus dipanuhi dari pihak pelanggan dan PT TELKOM. Customer Premises Equipment (CPE) adalah kependekan dari Customer Premises Equipment. Yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Perangkat yang berada disisi pelanggan. CPE untuk layanan Speedy Broadband Access terdiri dari beberapa komponen yang harus disediakan pelanggan, yaitu :
1). Saluran Telepon Eksisting (telepon rumah)
Saluran telepon merupakan syarat wajib untuk dapat menikmati layanan TELKOM Speedy, karena koneksi internet dilakukan lewat kabel telepon. Apabila  customer  belum  memiliki  telepon  rumah  maka  harus menghubungi  pihak TELKOM  sebagai  penyedia  jaringan  PSTN  untuk dilakukan pasang baru telepon.


2). Komputer
 Komputer didefinisikan sebagai perangkat yang digunakan untuk mengolah data inputan menjadi outputan berupa informasi. Berdasarkan definisi tersebut, komponen utama komputer secara garis besar terdiri dari perangkat  input  perangkat  pemroses,  perangkat  penyimpanan,  dan perangkat output.

Gambar 1.3 Komputer
3). Modem
 Modem berasal dari singkatan Modulator Demodulator. Modulator merupakan  bagian  yang  mengubah  sinyal  informasi  kedalam  sinyal pembawa  (carrier)  dan  siap  untuk  dikirimkan,  sedangkan  Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik.  Modem yang digunakan untuk layanan Speedy adalah jenis ADSL yang sesuai dengan teknologi ADSL yang diterapkan pada Speedy. Modem ADSL terdiri dari dua tipe, yaitu Bridge dan Router.
                            
                                                            Gambar 1.4 Modem ADSL

4). Splitter
 Splitter merupakan perangkat yang berfungsi memisahkan sinyal untuk voice telepon dan data. Sinyal voice telepon berada pada frekuensi 0 – 4 Khz, sedangkan sinyal data dibawa pada frekuensi 26 KHz – 1,1 Mhz. Splitter  terdir  dari  3  buah  port  RJ-11  dimana  ketiga  port  tersebut dihubungkan ke roset, telepon, dan modem.
Gambar 1.5 Splitter

5). Konektor
 Konektor adalah komponen yang berfungsi menghubungkan antar perangkat.  Pada  umumnya  terdapat  3  buah  konektor  yang  digunakan Speedy antara lain kabel konektor RJ-11 untuk menghubungkan splitter dengan 3 komponen lain (modem, telepon, dan roset), kabel UTP RJ-45 untuk menghubungkan modem dengan CPU melalui LAN card, serta kabel dengan  konektor  USB  untuk  menghubungkan  modem  dengan  CPU (sebagai alternatif jika CPU tidak memiliki LAN card).        






Gambar 1.6 Konektor



C.           Teknologi ADSL Pada Internet Speedy

Internet pertama kali masuk ke jaringan telelepon atau PSTN (Public Service Telephone Network) di Indonesia pada tahun 1989. Teknologi pertama yang digunakan pada saat itu adalah Dial-Up. Teknologi ini menggunakan sambungan kabel telepon sebagai jaringan penghubung antara pengguna (users) dengan Penyedia Layanan Internat atau ISP (Internet Service Provider). Namun dalam penggunaannya, Dial-up memiliki beberapa kekurangan, terutama rendahnya kecepatan dalam mengakses Internet, terlebih di jam-jam tertentu yang merupakan waktu sibuk. Kecepatan maksimum yang dapat diperoleh adalah 18 Kbps. Kekurangan lainnya adalah kita tidak dapat menggunakan kegiatan bertelepon saat saluran digunakan berinternet, tingginya tingkat gangguan derau atau noise bila saluran telepon sedang digunakan berinternet, dan sistem penghitungan Dial-up yang masih berdasarkan waktu (time-based) dan masih dirasakan sangat mahal.

Pada tahun 2006 PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT.Telkom) mengaplikasikan teknologi jaringan ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) pada jaringan teleponnya dan memasarkannya dengan label Telkom Speedy. ADSL adalah jenis teknologi akses internet melalui kabel tembaga saluran telepon yang sama digunakan oleh teknologi Dial-up.
Kelebihannya ADSL yang pada awalnya hanya dapat mendukung akses data hingga 1 Mbps, kini dengan perkembangannya dapat mendukung pengiriman akses data dari 1,5 Mbps hingga 9 Mbps saat menerima data (Down-stream rate) dan dari 16 Kbps hingga 640 Kbps saat mengirim data (Up-stream rate). Hingga kini teknologi ADSL sangat populer penggunaannya seluruh dunia sebagai teknologi jaringan Internet Broadband. Akses data teknologi Wireless kini dapat mencapai hingga 12 Mbps hingga 80 Mbps (HSDPA, HSUPA) dan kedepan bila LTE dan Wimax diaplikasaikan di jaringan Wireless di Indonesia maka kecepatanya bisa mencapai hingga 150 Mbps dalam keadaan bergerak (mobile) dan 200 Mbps dalam keadaan diam (fixed, stationer).
Keunggulan lainnya dibanding teknologi Dial-up ialah bahwa ADSL tidak mengganggu penggunaan telepon yang ada. Jadi walaupun kita memasang ADSL di rumah, tepelon rumah tetap bisa digunakan secara silmultan dengan ADSL tanpa terganggu sedikitpun. Hal ini dimungkinkan karena telepon bekerja pada frekuensi sub-audio 20 KHz ke bawah sedangkan frekuensi signal ADSL adalah 25 KHz hingga 1 MHz.
D.           Macam – macam gangguan Speedy dan cara menanganinya
Setiap perangkat yang digunakan dalam suatu jaringan pasti pernah mengalami masalah. Hal itu merupakan penyebab terjadinya gangguan yang menyebabkan penurunan performansi jaringan. Kepuasan pelanggan akan layanan yang dilanggannya merupakan tujuan perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan citra baik kepada masyarakat umum. Oleh karena itu, perusahaan telah mempunyai prioritas, visi, misi dan sasaran dalam melayani pelanggan. Gangguan yang biasanya terjadi pada jaringan Speedy adalah gangguan seperti :
1.    Gangguan pada jaringan/link nya.
Hal ini menyebabkan data-data dan voice yang dikirim dan diterima tidak akan sampai tujuan karena tidak ada packet switched pada link tersebut, sehingga pada modem nampak pada bagian linknya lampu indikatornya ngeblink, yaitu tidak nyala. Penanganannya dilakukan dengan pengecekkan jaringan, pencarian gangguan dan perepairan jaringan yang error yang digunakan oleh pelanggan tersebut.
2.    Gangguan pada sentral.
Gangguan dikatakan terjadi ke arah sentral bila pada MDF tidak mendapat tone yang telah dilakukan pengecekkan oleh petugas MDF. Bila pada jaringan O.K., maka petugas MDF harus melaporkan hal tersebut ke bagian TAS (Technical Access Support) untuk melaporkan bahwa gangguan terjadi pada sentral, sehingga tugas dialihkan ke petugas sentral.
3.    Gangguan pada pelanggan.
Gangguan pada pelanggan biasanya terjadi pada IKR (Instalasi Kabel Rumah) atau IKG (Instalasi Kabel Gedung) pelanggan. Karena tanggung jawab perusahaan hanya sampai jaringan luar (KTB), maka untuk perbaikannya adalah tanggung jawab pelanggan. Namun, untuk meningkatkan citra perusahaan agar lebih baik, sebaiknya lakukan pengetesan dan pengecekan pada IKR atau IKG pelanggan. Bila gangguannya masih dapat diatasi, maka perbaiki. Namun jika sudah sulit untuk diatasi sarankan kepada pelanggan untuk memanggil petugas IKRnya, kemungkinan terjadi kesalahan pada saat instalasinya.


             Penanganan gangguan internet speedy yang pernah saya lakukan dilapangan atau di tempat pelanggan. Saya menangani speedy pelanggan yang tidak bisa terkoneksi internet, dimana saat itu saya melakukan beberapa analisa tentang gangguan speedy yaitu sebagai berikut :
Adapun table analisa gangguan :
No
Gangguan
Akibat
Penganan

1.

Username dan password tidak berfungsi

-Pelanggan mencoba setting modem sendiri

-
Setting ulang modem dengan meminta data password  dan username dari operator


2.


Modem tidak dapat koneksi ke Intrnet


-Modem terjatuh
-Lampu ADSL mati
-Modem terkena sambar petir



-
Ganti modem dengan yang baru
-Cek SNR nya di Embassy

3.

Lampu internet dan ADSL menyala namun tidak dapat browsing


-Kualitas jaringan down
-Port DSLAM berubah


-
Cek status jaringan oleh operator dengan menggunakan Embassy


4.

Koneksi speedy putus -putus


-Kualitas jaringan kurang bagus


-Cek kabel telpon dan lihat rousetnya, jika rouset berkarat maka diganti dengan yang baru


5.

Modem tidak dapat masuk ke settingan


-Modem terlalu panas karena penempatannya yang kurang baik


-Reset modem dan setting ulang kembali


Tabel 1.2 Analisa gangguan
BAB V
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari analisis laporan praktek kerja industri  ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.        Teknologi ADSL merupakan teknologi baru yang mampu merubah saluran telepon biasa menjadi saluran digital high-speed untuk fast internet access.
2.        Teknologi ADSL memberikan kemampuan internet dan voice/fax secara bersamaan dengan hanya menggunakan satu saluran telepon.
3.        Speedy adalah Layanan Access Internet End To End dari PT. TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa (kabel) dengan kecepatan maksimal 384 kb/s hingga 3 Mbps per line.
4.        Jaringan speedy menggunakan teknologi broadband access yang berguna untuk meningkatkan kemampun jaringan telepon pelanggan menjadi jaringan digital berkecepatan tinggi.

B.            Saran
1.    Saran untuk PT. Telkom
a. Berkembangnya teknologi informasi dan juga berkembangnya tuntutan masyarakat, hendaknya PT. Telkom dapat memberikan informasi dan  inspirasi terbaru yang bermanfaat untuk masyarakat.
b. Meningkatkan kreativitas antar pegawai di kantor, agar terjalinnya kerja sama yang baik.
c. Pada bagian penanganan gangguan agar dapat menambah karyawan baru untuk mempercepat penanganan gangguan ke pelanggan.
d. Adanya larangan merokok pada rumah kabel, karena secara tidak langsung dapat membahayakan dan merugikan PT. Telkom Sampit.
e. Kemajuan teknologi yang digunakan PT. Telkom hendaknya dapat ditularkan atau di sosialisasikan juga kepada sekolah SMK Negeri 2 Sampit agar mendapatkan ilmu yang lebih mutakhir.



2.    Saran untuk Sekolah
a.    Hendaknya diperbanyak bekal ilmu pengetahuan yang bersifat praktek agar lebih bermanfaat di dunia kerja.
b.    Lebih aktif untuk  mencari perkembangan teknologi informasi yang sudah menjadi ilmu terapan sebagai penambah wawasan dan pengetahuan.
c.    Membuat  suasana konsultasi seakrab mungkin dengan pembimbing agar mempermudah proses tanya jawab.
d.   Kurangnya koordinasi dari sekolah tentang penjemputan dan pengantaran siswa prakerin menyebabkan kebingungan di lokasi.

e.    Mempererat tali kerja sama yang seharusnya bisa berguna untuk siswa atau siswi peserta prakerin.