KONFIGURASI
INTERNET SPEEDY
Oleh
:
NAMA : MUHAMMAD RAMADHANI
NIS : 412260
KELAS : XI TKJ 3
NIS : 412260
KELAS : XI TKJ 3
Disusun
sebagai
Tugas
Akhir Prakerin
BIDANG KEAHLIAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
SMK NEGERI 2
SAMPIT
JUNI 2014
KONFIGURASI
INTERNET SPEEDY
Disusun Oleh :
NAMA : MUHAMMAD RAMADHANI
NIS : 412260
KELAS : XI TKJ 3
PROGRAM KEAHLIAN: TEKHNIK KOMPUTER & JARINGAN
Dinyatakan : Sangat baik/baik/cukup
NAMA : MUHAMMAD RAMADHANI
NIS : 412260
KELAS : XI TKJ 3
PROGRAM KEAHLIAN: TEKHNIK KOMPUTER & JARINGAN
Dinyatakan : Sangat baik/baik/cukup
Sampit,
06 Juni 2014
Mengetahui,
Kepala program Keahlian TKJ Guru
Pembimbing
Mimi Juniati, S.Kom Brawijaya,
S.ST
NIP.197611092007012010 NIP.198610232011011041
NIP.197611092007012010 NIP.198610232011011041
Pimpinan PT.Telkom
Cabang Sampit
Cabang Sampit
Widhi Prasetyo
NIK: 720372
NIK: 720372
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
wr.wb
Alhamdullilahirobilalamin kata itulah yang dapat saya ucapakan sebagai siswa
prakerin di PT.TELKOM cabang Sampit. Atas rahmat Allah SWT,
saya dapat menyelesaikan masa-masa prakerin serta dapat melakukan dokumentasi
hal-hal yang telah saya lakukan dalam sebuah laporan yang telah disusun dan
dirancang ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah pada baginda
Muhammad SAW, yang telah menuntun kita pada jalan penuh keberkahan.
Seiring pelaksanaan kegiatan Prakerin dan sampai ketahap penulisan laporan,
saya telah banyak dibantu dan dibimbing dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan kali ini saya ingin
berterima kasih kepada :
1. Bapak
Drs.Ino selaku kepala sekolah SMKN 2 Sampit.
2. Bu
Mimi Juniati S.kom selaku kepala program keahlian Tekhnik Komputer dan
Jaringan.
3. Bapak
Brawijaya selaku guru pembimbing laporan.
4. Bu
Astuti,S.Pd selaku guru pengantar prakerin.
5. Bapak
widhi Prasetyo selaku pimpinan PT.Telkom Cabang Sampit.
6. Bapak
Munadi.D selaku pembimbing prakerin.
7. Bapak
Samadi selaku kepala ruang MDF.
8. Seluruh
petugas lapangan prakerin.
9. Seluruh
rekan-rekan prakerin yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Semoga
Allah SWT membalas segala kebaikan dan jasa-jasa orang yang telah membantu saya
dalam menyelesaikan laporan akhir ini. Semoga hasil dokumentasi ini bermanfaat
bagi kita semua dan bagi saya khususnya. Akhir kata, sebagai manusia biasa yang
penuh kekurangan dan jauh dari sempurna sehingga banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini. Saya selaku penyusun,meminta ma’af apabila dalam
penyusunan laporan ini banyak terdapat kesalahan penulisan,maupun kekurangan
dalam materi yang saya susun.
Wa’alaikumsalam wr.wb
Sampit, 06 Juni 2014
Penyusun,
Penyusun,
Muhammad Ramadhani
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................... 2
C. Metode .................................................................................................................. 3
BAB II GAMBARAN UMUM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk
A. Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk ......................................................... 4
B. Visi dan Misi PT.Telkom ...................................................................................... 5
C. Logo PT. Telkom .................................................................................................. 5
BAB III PERANGKAT JARINGAN TELKOM
A. Kegiatan selama Prakerin ..................................................................................... 8
B. Tinjauan Kegiatan Prakerin ................................................................................... 9
C. MDF (Main Distribusion Frame) ......................................................................... 10
D. Rangka MDF (Main Distribusion Frame) ............................................................ 11
BAB IV KONFIGURASI SPEEDY
A. Pengertian Speedy ................................................................................................ 12
B. Perangkat Pendukung Speedy .............................................................................. 14
C. Teknologi ADSL Pada Internet Speedy ............................................................... 17
D. Macam-macam gangguan Speedy dan cara menanganinya .................................. 18
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 20
B. Saran ..................................................................................................................... 20
LAMPIRAN
1. Foto pelaksanaan kegiatan Prakerin
2. Jurnal dan presensi harian selama Prakerin
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................... 2
C. Metode .................................................................................................................. 3
BAB II GAMBARAN UMUM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk
A. Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk ......................................................... 4
B. Visi dan Misi PT.Telkom ...................................................................................... 5
C. Logo PT. Telkom .................................................................................................. 5
BAB III PERANGKAT JARINGAN TELKOM
A. Kegiatan selama Prakerin ..................................................................................... 8
B. Tinjauan Kegiatan Prakerin ................................................................................... 9
C. MDF (Main Distribusion Frame) ......................................................................... 10
D. Rangka MDF (Main Distribusion Frame) ............................................................ 11
BAB IV KONFIGURASI SPEEDY
A. Pengertian Speedy ................................................................................................ 12
B. Perangkat Pendukung Speedy .............................................................................. 14
C. Teknologi ADSL Pada Internet Speedy ............................................................... 17
D. Macam-macam gangguan Speedy dan cara menanganinya .................................. 18
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 20
B. Saran ..................................................................................................................... 20
LAMPIRAN
1. Foto pelaksanaan kegiatan Prakerin
2. Jurnal dan presensi harian selama Prakerin
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Speedy adalah nama produk
PT.Telkom yang merupakan layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broadband akses)
menggunakan teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) yang
dapat melakukan percakapan telepon secara bersamaan saat melakukan akses
internet. Speedy adalah brand dari layanan akses internet
end-to-end untuk penggunaan residensial atau bisnis kecil dan menengah
yang berbasis akses kabel tembaga. Dengan layanan ini jaringan akses telepon
pelanggan ditingkatkan kemampuannya menjadi jaringan digital berkecepatan
tinggi, sehingga selain mendapatkan fasilitas telepon(voice), pelanggan
juga dapat melakukan akses internet (dedicated).
Keunggulan
Speedy yaitu mengakses internet dengan kecepatan tinggi, penggunaan
telepon dan internet secara bersamaan dan juga bisa mendukung layanan voice,
video dan data. Kelemahan speedy yaitu downstreamnya, jadi kalau memakai
speedy, usahakan memakai limiter bandwitch untuk download.
Dalam pemakaiannya, speedy dapat mengalami beberapa
gaangguan, baik gangguan secara hardware maupun secara software. Gangguan
secara hardware terjadi pada perangkat speedy itu sendiri seperti
modem,roset,splitter,adaptor modem,dan lain-lain. Sedangkan gangguan
yang terjadi pada sisi software meliputi kesalahan setting, dan kesalahan user
lainnya yang menyebabkan modem tidak konek. Apabila ada gangguan,
maka perlu dilakukan penanganan gangguan baik oleh petugas telkom, maupun
pengguna speedy apabila penggunanya dapat menangani sendiri gangguan tersebut.
B.
Tujuan
Adapun
tujuan dalam pelaksanaan Prakerin dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Tujuan pelaksanaan Prakerin
1. Tujuan pelaksanaan Prakerin
Kegiatan
Praktek Kerja Industri bertujuan untuk membekali siswa atau siswi dengan
pengalaman langsung dari berbagai kegiatan yang direncanakan dalam berbagai
kegiatan dalam perusahaan atau industri, sehingga siswa atau siswi dapat
menerapkan apa yang diperolehnya di bangku sekolah agar sesuai dengan tuntutan
yang dibutuhkan di dunia industri.
a). Secara Umum
Penerapan
dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki selama belajar di
perusahaan / industri / dunia kerja.
b). Secara Khusus
a. Membekali
siswa atau siswi dengan pengalaman kerja sebenarnya di dalam dunia kerja dan masyarakat.
b. Memantapkan
keterampilan siswa atau siswi yang diperoleh dari latihan praktek di sekolah.
c. Memperoleh
umpan balik dari dunia kerja untuk pemantapan dan pengembangan program
pendidikan.
d. Menetapkan
disiplin dan rasa tanggung jawab dan sikap profesionalisme dalam bekerja.
e. Memperoleh
pengalaman dan perluasan terhadap ilmu – ilmu di tempat Praktek Kerja Industri
yang belum dikenal oleh siswa atau siswi.
f. Membekali
siswa atau siswi supaya dapat menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri
dan lingkungan sekitarnya.
2. Tujuan
Pembuatan Laporan
a). Mengetahui sejauh
mana kemampuan siswa atau siswi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang
dimilikinya.
b). Meninggalkan kreativitas siswa atau
siswi dalam penulisan yang bersifat objektif maupun ilmiah.
c). Sebagai bukti bahwa peserta sudah pernah melakukan praktik dalam dunia
industri.
d). Untuk menginformasikan kegiatan-kegiatan yang peserta lakukan selama
peserta berpraktik dalam dunia industri.
C. Metode
Metode-metode yang digunakan dalam rangka memperoleh bahan untuk
pembuatan laporan yaitu:
1. Metode Observasi
Metode observasi yaitu
melaksanakan pengamatan dengan pencatatan data secara langsung maupun tidak
langsung terhadap obyek yang diamati dan dipelajari.
2. Metode Interview
Melakukan interview atau
tanya jawab kepada berbagai sumber untuk mendapatkan sebuah informasi atau
jawaban dari suatu masalah yang terjadi.
3. Metode Analisis
Metode yang dilakukan dengan
cara membaca, mengamati dan memahami beberapa sumber tertulis yang didapat dari
pembimbing maupun yang didapat di sekolah sehingga memperoleh informasi yang
membantu proses penyusunan laporan.
4. Metode
Wawancara
Metode
yang dilakukan dengan wawancara atau pemberian
materi langsung maupun tidak langsung dari
pembimbing lapangan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk
GAMBARAN UMUM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk
A.
Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
atau dikenal dengan PT. Telkom adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan
komunikasi dengan produk unggulannya adalah Telepon Jaringan ( Telepon Rumah
Telkom dan Telepon tanpa Jaringan / Wireless ( FLEXI ). Adapun sejarah singkat
PT. Telkom adalah sebagai berikut :
1.
Era Kolonial
Pada tahun
1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf.
Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke
dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).
2.
Perusahaan
Negara
Pada tahun
1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi
(PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi
(PN Telekomunikasi).
3.
Perumtel
Pada tahun
1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi
(Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun
internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation
Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari
Perumtel.
4.
PT. Telkom (
Persero )
Pada tahun
1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
5.
PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Pada tanggal
14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham TELKOM. Sejak itu saham
TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek
Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE).
Saham TELKOM juga diperdagangkan
tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang
Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan
Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi
di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian,
Telkom tidak lagi memonopoli telekomukikasi Indonesia.
Tahun 2001 TELKOM
membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai
bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di
Indonesia yang ditandai dengan penghapusan
kepemilikan bersama dan kepemilikan silang
antara PT. TELKOM dan PT. INDOSAT. Sejak bulan Agustus
2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
B. Visi dan Misi TELKOM
PT. Telkom Indonesia memiliki
visi yaitu “To become a
leading InfoCom player in the region”. Telkom berupaya untuk
menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka dalam bidang
kinerja finansial, pasar dan operasional di kawasan Asia .
PT. Telkom Indonesia mempunyai
misi yaitu “ to provide one stop
Infocome services with excellent quality and competitive price “. Telkom
berkomitmen :
1.
Memberikan layanan terbaik dan berkualitas, untuk
kemudahan bagi pelanggan dengan harga yang kompetitif .
2.
Memaksimalkan
“Nilai Perusahaan” melalui ekspansi dan pengembangan portofolio usaha di bidang
adjacent industries telekomunikasi.
3.
Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan
tinggi dan sinergi melalui anak-anak perusahaan dan unit bisnis strategis.
4.
Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi
pemegang saham.
C. Logo PT. TELKOM
Logo TELKOM mencerminkan brand
positioning ”Life Confident” dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan
bagi semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand
positioning ini didukung oleh “service culture” baru yaitu: expertise,
empowering, assured, progressive dan heart. Sekilas logo bulat
dengan siluet tangan terkesan simpel. Simplifikasi logo ini terdiri dari
lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning.
Logo ini merupakan cerminan dari
“brand value” baru yang selanjutnya disebut dengan “Life in Touch” dan
diperkuat dengan tag line baru pengganti “committed 2U” yakni “the
world is in your hand”. Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita
memaknai arti dari simbol-simbol tersebut.
Gambar
1.1 Logo Telkom
1.
Expertise : makna dari lingkaran sebagai
simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM
yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media & Edutainment).
2.
Empowering : makna dari tangan yang meraih ke
luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.
3.
Assured : makna dari jemari tangan. Simbol
ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang
erat
4.
Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran.
Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
5.
Heart : simbol dari telapak tangan yang
mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan.
Selain
simbol, warna-warna yang digunakan adalah :
1. Expert Blue pada teks
Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi.
2. Vital Yellow pada
telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis.
3. Infinite
sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan
peluang yang tak berhingga untuk masa depan.
Penampilan Logo TELKOM pun berubah
warna dengan mengambil
semangat HUT RI ke-68, Telkom memperkenalkan penampilan baru logo Telkom yang
mencerminkan komitment Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa
Indonesia. Penampilan logo baru tersebut
mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan terintegrasi dengan empat aspek
dasar perusahaan, yaitu transformasi bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi
serta sumber daya manusi
Gambar 1.2 Logo Telkom baru
Filosofi Warna :
1. Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet = Mencerminkan
spirit Telkom untuk selalu optimis dan
berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan.
2. Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu = Mencerminkan
spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
3. Hitam – Warna Dasar = Melambangkan kemauan keras.
4. Abu – Warna Transisi = Melambangkan teknologi.
Dengan tetap mengacu kepada
filosofi Telkom Corporate, yaitu Always The Best sebuah
keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan
yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa menjadi sebuah
kondisi yang lebih baik, dan pada akhirnya akan membawanya menjadi yang terbaik.
BAB
III
PERANGKAT JARINGAN TELKOM
PERANGKAT JARINGAN TELKOM
A.
Kegiatan Selama Prakerin
Kegiatan saya selama Prakerin di PT.TELKOM SAMPIT adalah sebagai berikut :
1. Di ruangan MDF (Main Distribution Frame)
MDF (Main
Distribution Frame) atau dalam istilah indonesia dikenal dengan RPU (Rangka
Pembagi Unit) merupakan sebuah ruang berisi terminasi kabel yang menghubungkan
kabel saluran pelanggan dari sentral telepon dan jaringan kabel menuju ke
terminal pelanggan. Kegiatannya :
Menjamper
Kabel
Cabut
Kabel Jumperan
Setting Modem Speedy
T3 Monitoring Online
Cek SNR nomor Speedy Pelanggan
Validasi (WO dan RWO)
Mengclose
Modem speedy
Mencari
nomor telepon dan password speedy pelanggan
2.
Di ruangan Caring ( Plasa )
Pelanggan yang ingin berlangganan telepon rumah dan speedy
secara bersamaan, data-data yang diperlukan PT. Telkom untuk meng-input data
yaitu pelanggan harus mengisi formulir dan memberikan foto copy KTP, materai
dan administrasi untuk biaya pasang speedy dan telepon rumah. Kegiatannya :
Survey DP
Masang
spanduk Indi school di area Widi Id
Diagnosis gangguan
Speedy
Setting Modem Speedy
Menelpon pelanggan / tagihan pembayaran speedy
Menscan KTP atau surat perjanjian pelanggan
3.
Di ruangan Sentral
Sentral
merupakan sebuah ruangan yang berisi modul yang berada dalam lemari-lemari
besar dengan tegangan tinggi dan memiliki temperature ruangan yang dingin. Ruangan
berfungsi sebagai pusat penomoran dalam telpon serta terdapat listrik tegangan
tinggi untuk memberikan arus listrik ke setiap kabel menuju rumah pelanggan.
Kegiatannya:
Menghapus database
pelanggan
Membersihkan Ruangan
Pindah
Modul
Mencek
nomor telpon Pelanggan
Memblok
Total nomor telpon pelanggan
B. Tinjauan Kegiatan Prakerin
Kegiatan
Prakerin bertujuan untuk membekali siswa dengan pengalaman langsung dari
berbagai kegiatan yang direncanakan dalam berbagai kegiatan dalam perusahaan
atau industri, sehingga siswa dapat menerapkan apa yang diperolehnya di bangku sekolah agar sesuai dengan tuntutan yang dibutuhkan didunia
industri.
1.
Secara Umum
Secara umum
pelaksanaan Prakerin:
”Penerapan dan pengembangan
pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki selama belajar,
diperusahaan / di dunia kerja”.
2.
Secara Khusus
a). Membekali siswa dengan pengalaman
kerja sebenarnya di dalam dunia
kerja dan masyarakat.
b). Memantapkan keterampilan siswa yang diperoleh dari
latihan praktek di sekolah.
c). Menetapkan disiplin dan rasa tanggung jawab dan
sikap profesional dalam bertugas.
d). Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk
pemantapan dan pengembangan program pendidikan.
e). Memperoleh pengalaman dan perluasan terhadap
ilmu-ilmu di tempat Prakerin yang belum dikenal oleh siswa.
f). Mendorong siswa supaya dapat
menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya.
C. MDF
(Main Distribution Frame)
MDF (Main Distribution Frame)
adalah sebuah tempat terminasi kabel yang menghubungkan kabel saluran pelanggan
dari sentral telepon dan jaringan kable yang menuju ke terminal pelanggan. Bila
sebuah sentral telepon memiliki 1000 pelanggan, maka pada MDF-nya akan terdapat
1000 pasang kabel tembaga yang terpasang pada slot MDF-nya, dimana setiap
pasang kabel tembaga ini akan mewakili satu nomor pelanggan. Jadi bila seorang
pelanggan ingin agar nomor teleponnya diganti dengan nomor lain, maka proses
perubahan nomor ini dapat dengan mudah dilakukan dengan merubah koneksi saluran
pelanggan di MDF-nya. MDF bisanya diletakan pada satu gedung yang sama dengan
sentral teleponnya (berdekatan dengan sentral telepon).
Dalam telekomunikasi, sebuah frame
distribusi utama (MDF) adalah distribusi pada salah satu bagian yang bagasi
kabel eksternal memasuki fasilitas menghentikan, dan frame pada bagian lain
yang garis pelanggan pengguna internal dan bagasi kabel untuk setiap frame distribusi
menengah mengakhiri. MDF digunakan untuk lintas menghubungkan garis luar dengan
terminal yang diinginkan dari beberapa kabel atau saluran luar lainnya. MDF
biasanya memegang perangkat kantor pusat pelindung dan fungsi sebagai titik uji
antara garis dan kantor.
D. Rangka MDF (Main Distribusion Frame)
RPU adalah susunan rangka dari plat logam yang digunakan untuk tempat
menginstalasi Blok Terminal Rangka Pembagian Utama (BTRPU), sebagai titik
sambung ujung kabel kearah jaringan dan kearah sentral. BTRPU adalah suatu
terminal yang berfungsi sebagai titik peralihan yang terdiri dari susunan titik
kontak dimana ujung-ujung urat kabel, baik yang berasal dari jaringan luar
maupun dari arah sentral diteminasikan.
Dalam RPU terdapat terminal vertical dan horizontal yang merupakan blok
terminal RPU, antara terminal vertical dan horizontal dihubungkan dengan kabel
jumper, dan dibawah RPU terdapat ruang bawah tanah yang dipasang rangka besi
yang disebut cable chamber, yang merupakan tempat untuk mengatur jalannya kabel
dari luar menuju ke blok terminal di RPU. Tempat meletakan penggaman jaringgan
yang dinamakan arrestor yang berfungsi mengamankan dari adanya tegangan atau
arus lebih yang melewati urat kabel langsung ke system pentanahan (pengaman
perangkat dan manusia dari teganggan/arus lebih yang membahayakan), sehingga
tidak akan merusak sentral.
BAB IV
KONFIGURASI JARINGAN SPEEDY
KONFIGURASI JARINGAN SPEEDY
A.
Pengertian
Speedy
Speedy adalah salah
satu produk PT.TELKOM yang merupakan layananan akses internet broadband kecepatan
tinggi berbasis akses kabel tembaga yang menggunakan teknologi Asymmetric
Digital Subscriber Line (ADSL). Layanan ini memberikan jaminan kecepatan sesuai
dengan paket layanan yang digunakan pelanggan dengan pilihan kecepatan akses
mulai dari 384 kbps hingga 3 Mbps per line. Sebagai perbandingan, kecepatan
akses dial-up yang digunakan oleh layanan TELKOM net Instan adalah 56 kbps per
line.
Keunggulan
Speedy yaitu mengakses internet dengan kecepatan tinggi, penggunaan
telepon dan internet secara bersamaan dan juga bisa mendukung layanan voice,
video dan data. Kelemahan speedy yaitu downstreamnya, jadi kalau memakai
speedy, usahakan memakai limiter bandwitch untuk download.
Kecepatan downstream
yang ditawarkan oleh
Speedy saat digunakan untuk akses internet lebih besar
dari pada upstream, hal ini dikarenakan Speedy merupakan paket internet ADSL
sehingga sangat sesuai untuk keperluan browsing yang cenderung lebih banyak
melakukan aktivitas downstream. Selain itu, dengan layanan Speedy kita dapat
menikmati internet kecepatan tinggi dan tetap bisa menggunakan saluran telepon
rumah tanpa terganggu. Hal ini dikarenakan adanya perangkat splitter yang bisa
memisahkan antara data dan gelombang suara selama 24 jam.
Paket
|
Line Speedy
|
Bulanan
|
Kouta
|
Excess Usage
|
Batas Tagih
Max
|
Mail
|
1 Mbps
|
75.000
|
15 jam
|
75/menit
|
995.000
|
Chat
|
1
Mbps
|
145.00
|
50
jam
|
25/menit
|
995.000
|
Socialia
|
384 Kbps
|
195.00
|
Semi Unlimited
|
-
|
-
|
Load
|
512
Kbps
|
95.000
|
Semi
Unlimited
|
-
|
-
|
Familia
|
1 Mbps
|
645.000
|
Unlimited
|
-
|
-
|
Executive
|
2
Mbps
|
995.000
|
Unlimited
|
-
|
-
|
Biz
|
3 Mbps
|
1.695.000
|
Unlimited
|
-
|
-
|
Speedy memiliki
paket layanan yang
dibedakan berdasarkan ukuran downstream dan
upstreamnya sehingga dapat disesuaikan
dengan kebutuhan pengguna.
Berikut adalah beberapa pilihan paket Speedy yang tercantum pada Tabel berikut
ini :
Tabel 1.1 Paket dan tarif speedy
Tabel 1.1 Paket dan tarif speedy
a). Paket MAIL (Limited
15 jam 1 Mbps)
Dengan kecepatan 1 Mbps downstream dan 256 kbps
upstream dan harga yang murah, paket ini ditujukan untuk pengenalan internet
atau untuk pengguna yang jarang menggunakan internet tetapi menginginkan
koneksi yang cepat.
b). Paket CHAT (Limited
50 jam 1 Mbps)
Dengan kecepatan 1 Mbps downstream dan 256 kbps
upstream dan harga yang terjangkau, Anda dapat melakukan koneksi internet
dengan kecepatan tinggi dengan durasi yang lebih panjang.
c). Paket Socialia
(Semi Unlimited 384 kbps)
Dengan kecepatan 384 kbps downstream dan 96 kbps
upstream tanpa batas waktu Anda dapat berinternet sepuasnya untuk browsing
maupun chatting selama masih dalam batas kouta 3 GB per bulan. Ketika kouta
usage tercapai, kecepatan efektif akan diturunkan menjadi 128 kbps hingga akhir
bulan dan akan kembali kekecepatan semula pada awal berikutnya.
d). Paket LOAD (Semi Unlimited 512 kbps)
Dengan kecepatan 512 kbps downstream dan 128 kbps
upstream tanpa batas waktu Anda dapat berinternet untuk browsing yang lebih
cepat. Download maupun chatting selama masih dalam batas kauto 3 GB dalam
perbulan. Ketika kauto usage tercapai kecepatan efektif akan diturunkan menjadi
128 kbps hingga akhir bulan dan akan kembali ke kecepatan semula pada awal
bulan berikutnya.
e).
Paket Familia (Unlimited 1Mbps)
Dengan kecepatan 1 Mbps downstream dan 256 Kbps
upstream serta alokasi kapasitas ke gateway internasional lebih besar cocok
untuk para profesional atau pengguna internet yang di Share hingga sekitar ke
10 pengguna.
f).
Paket EXCECUTIF (Unlimited 2 Mbps)
Dengan 2 Mbps downstream dan 512 Kbps upstream serta
alokasi kapasitas gatway Internasional yang lebih besar cocok untuk keperluan
bisnis dan perkantoran dengan bisnis yang dishare hingga kesekitar 20 pengguna.
g). Paket BIZ
(Unlimited 3 Mbps)
Dengan kecepatan 3 Mbps downstream dan 512 kbps
upstream serta alokasi kapasitas ke gateway internasional yang lebih cocok
untuk keperluan bisnis dan dengan penggunaan internet yang dishare hingga
kesekitar 30 pengguna.
B.
Perangkat Pendukung Speedy
Sebagai penyedia
layanan akses internet
kecepatan tinggi, Speedy memerlukan perangkat pendukung yang
harus dipanuhi dari pihak pelanggan dan PT TELKOM. Customer Premises Equipment
(CPE) adalah kependekan dari Customer Premises Equipment. Yang dalam bahasa
Indonesia dapat diartikan sebagai Perangkat yang berada disisi pelanggan. CPE
untuk layanan Speedy Broadband Access terdiri dari beberapa komponen yang harus
disediakan pelanggan, yaitu :
1). Saluran Telepon
Eksisting (telepon rumah)
Saluran telepon
merupakan syarat wajib untuk dapat menikmati layanan TELKOM Speedy, karena
koneksi internet dilakukan lewat kabel telepon. Apabila customer
belum memiliki telepon
rumah maka harus menghubungi pihak TELKOM
sebagai penyedia jaringan
PSTN untuk dilakukan pasang baru
telepon.
2). Komputer
Komputer didefinisikan sebagai perangkat yang
digunakan untuk mengolah data inputan menjadi outputan berupa informasi.
Berdasarkan definisi tersebut, komponen utama komputer secara garis besar
terdiri dari perangkat input perangkat
pemroses, perangkat penyimpanan,
dan perangkat output.
Gambar 1.3 Komputer
3). Modem
Modem berasal dari singkatan Modulator
Demodulator. Modulator merupakan
bagian yang mengubah
sinyal informasi kedalam
sinyal pembawa (carrier) dan
siap untuk dikirimkan,
sedangkan Demodulator adalah
bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari
sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan
baik. Modem yang digunakan untuk layanan
Speedy adalah jenis ADSL yang sesuai dengan teknologi ADSL yang diterapkan pada
Speedy. Modem ADSL terdiri dari dua tipe, yaitu Bridge dan Router.
Gambar
1.4 Modem ADSL
4). Splitter
Splitter merupakan perangkat yang berfungsi
memisahkan sinyal untuk voice telepon dan data. Sinyal voice telepon berada
pada frekuensi 0 – 4 Khz, sedangkan sinyal data dibawa pada frekuensi 26 KHz –
1,1 Mhz. Splitter terdir dari
3 buah port
RJ-11 dimana ketiga
port tersebut dihubungkan ke
roset, telepon, dan modem.
Gambar 1.5 Splitter
5). Konektor
Konektor adalah komponen yang berfungsi
menghubungkan antar perangkat. Pada umumnya
terdapat 3 buah
konektor yang digunakan Speedy antara lain kabel konektor
RJ-11 untuk menghubungkan splitter dengan 3 komponen lain (modem, telepon, dan
roset), kabel UTP RJ-45 untuk menghubungkan modem dengan CPU melalui LAN card,
serta kabel dengan konektor USB
untuk menghubungkan modem
dengan CPU (sebagai alternatif
jika CPU tidak memiliki LAN card).
Gambar 1.6 Konektor
C.
Teknologi
ADSL Pada Internet Speedy
Internet pertama kali masuk ke
jaringan telelepon atau PSTN (Public Service Telephone Network) di Indonesia
pada tahun 1989. Teknologi pertama yang digunakan pada saat itu adalah Dial-Up.
Teknologi ini menggunakan sambungan kabel telepon sebagai jaringan penghubung
antara pengguna (users) dengan Penyedia Layanan Internat atau ISP (Internet
Service Provider). Namun dalam penggunaannya, Dial-up memiliki beberapa
kekurangan, terutama rendahnya kecepatan dalam mengakses Internet, terlebih di
jam-jam tertentu yang merupakan waktu sibuk. Kecepatan maksimum yang dapat
diperoleh adalah 18 Kbps. Kekurangan lainnya adalah kita tidak dapat
menggunakan kegiatan bertelepon saat saluran digunakan berinternet, tingginya
tingkat gangguan derau atau noise bila saluran telepon sedang digunakan
berinternet, dan sistem penghitungan Dial-up yang masih berdasarkan waktu
(time-based) dan masih dirasakan sangat mahal.
Pada tahun
2006 PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT.Telkom) mengaplikasikan teknologi
jaringan ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) pada jaringan teleponnya dan
memasarkannya dengan label Telkom Speedy. ADSL adalah jenis teknologi akses
internet melalui kabel tembaga saluran telepon yang sama digunakan oleh
teknologi Dial-up.
Kelebihannya
ADSL yang pada awalnya hanya dapat mendukung akses data hingga 1 Mbps, kini
dengan perkembangannya dapat mendukung pengiriman akses data dari 1,5 Mbps
hingga 9 Mbps saat menerima data (Down-stream rate) dan dari 16 Kbps hingga 640
Kbps saat mengirim data (Up-stream rate). Hingga kini teknologi ADSL sangat
populer penggunaannya seluruh dunia sebagai teknologi jaringan Internet
Broadband. Akses data teknologi Wireless kini dapat mencapai hingga 12 Mbps
hingga 80 Mbps (HSDPA, HSUPA) dan kedepan bila LTE dan Wimax diaplikasaikan di
jaringan Wireless di Indonesia maka kecepatanya bisa mencapai hingga 150 Mbps
dalam keadaan bergerak (mobile) dan 200 Mbps dalam keadaan diam (fixed,
stationer).
Keunggulan
lainnya dibanding teknologi Dial-up ialah bahwa ADSL tidak mengganggu penggunaan
telepon yang ada. Jadi walaupun kita memasang ADSL di rumah, tepelon rumah
tetap bisa digunakan secara silmultan dengan ADSL tanpa terganggu sedikitpun.
Hal ini dimungkinkan karena telepon bekerja pada frekuensi sub-audio 20 KHz ke
bawah sedangkan frekuensi signal ADSL adalah 25 KHz hingga 1 MHz.
D.
Macam –
macam gangguan Speedy dan cara menanganinya
Setiap perangkat yang digunakan dalam
suatu jaringan pasti pernah mengalami masalah. Hal itu merupakan penyebab
terjadinya gangguan yang menyebabkan penurunan performansi jaringan. Kepuasan
pelanggan akan layanan yang dilanggannya merupakan tujuan perusahaan untuk
mempertahankan dan meningkatkan citra baik kepada masyarakat umum.
Oleh karena itu, perusahaan telah mempunyai prioritas, visi, misi dan sasaran
dalam melayani pelanggan. Gangguan yang biasanya terjadi pada jaringan Speedy
adalah gangguan seperti :
1.
Gangguan pada
jaringan/link nya.
Hal ini menyebabkan data-data dan
voice yang dikirim dan diterima tidak akan sampai tujuan karena tidak
ada packet switched pada link tersebut, sehingga pada modem nampak
pada bagian linknya lampu indikatornya ngeblink, yaitu tidak nyala.
Penanganannya dilakukan dengan pengecekkan jaringan, pencarian gangguan dan
perepairan jaringan yang error yang digunakan oleh pelanggan tersebut.
2.
Gangguan pada
sentral.
Gangguan dikatakan terjadi ke arah
sentral bila pada MDF tidak mendapat tone yang telah dilakukan pengecekkan oleh
petugas MDF. Bila pada jaringan O.K., maka petugas MDF harus melaporkan hal
tersebut ke bagian TAS (Technical Access Support) untuk melaporkan bahwa
gangguan terjadi pada sentral, sehingga tugas dialihkan ke petugas sentral.
3.
Gangguan pada
pelanggan.
Gangguan pada pelanggan biasanya terjadi
pada IKR (Instalasi Kabel Rumah) atau IKG (Instalasi Kabel Gedung) pelanggan.
Karena tanggung jawab perusahaan hanya sampai jaringan luar (KTB), maka untuk
perbaikannya adalah tanggung jawab pelanggan. Namun, untuk meningkatkan citra
perusahaan agar lebih baik, sebaiknya lakukan pengetesan dan pengecekan pada
IKR atau IKG pelanggan. Bila gangguannya masih dapat diatasi, maka perbaiki.
Namun jika sudah sulit untuk diatasi sarankan kepada pelanggan untuk memanggil
petugas IKRnya, kemungkinan terjadi kesalahan pada saat instalasinya.
Penanganan gangguan internet speedy yang pernah saya
lakukan dilapangan atau di tempat pelanggan. Saya menangani speedy pelanggan yang tidak bisa terkoneksi internet, dimana saat itu saya
melakukan beberapa analisa tentang gangguan speedy yaitu sebagai berikut :
Adapun table
analisa gangguan :
No
|
Gangguan
|
Akibat
|
Penganan
|
1. |
Username dan password tidak berfungsi |
-Pelanggan mencoba setting modem sendiri |
-Setting ulang modem dengan meminta data password dan username dari operator |
2. |
Modem tidak dapat koneksi ke Intrnet |
-Modem terjatuh -Lampu ADSL mati -Modem terkena sambar petir |
-Ganti modem dengan yang baru
-Cek SNR nya di Embassy
|
3. |
Lampu internet dan ADSL menyala namun tidak dapat browsing |
-Kualitas jaringan down -Port DSLAM berubah |
-Cek status jaringan oleh operator dengan menggunakan Embassy |
4. |
Koneksi speedy putus -putus |
-Kualitas jaringan kurang bagus |
-Cek kabel telpon dan lihat rousetnya, jika rouset berkarat maka diganti dengan yang baru |
5. |
Modem tidak dapat masuk ke settingan |
-Modem terlalu panas karena penempatannya yang kurang baik |
-Reset modem dan setting ulang kembali |
Tabel 1.2 Analisa gangguan
BAB V
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari analisis laporan praktek kerja industri ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1.
Teknologi ADSL merupakan teknologi baru yang mampu
merubah saluran telepon biasa menjadi saluran digital high-speed untuk fast
internet access.
2.
Teknologi ADSL memberikan kemampuan internet dan
voice/fax secara bersamaan dengan hanya menggunakan satu saluran telepon.
3.
Speedy adalah Layanan Access Internet End To End dari
PT. TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL),
yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon
biasa (kabel) dengan kecepatan maksimal 384 kb/s hingga
3 Mbps per line.
4.
Jaringan speedy menggunakan teknologi broadband access
yang berguna untuk meningkatkan kemampun jaringan telepon pelanggan menjadi jaringan
digital berkecepatan tinggi.
B.
Saran
1.
Saran untuk PT. Telkom
a. Berkembangnya
teknologi informasi dan juga berkembangnya tuntutan masyarakat, hendaknya PT.
Telkom dapat memberikan informasi dan
inspirasi terbaru yang bermanfaat untuk masyarakat.
b.
Meningkatkan kreativitas antar pegawai di kantor, agar terjalinnya kerja sama
yang baik.
c. Pada
bagian penanganan gangguan agar dapat menambah karyawan baru untuk mempercepat
penanganan gangguan ke pelanggan.
d. Adanya
larangan merokok pada rumah kabel, karena secara tidak langsung dapat membahayakan
dan merugikan PT. Telkom Sampit.
e. Kemajuan
teknologi yang digunakan PT. Telkom hendaknya dapat ditularkan atau di
sosialisasikan juga kepada sekolah SMK Negeri 2 Sampit agar mendapatkan ilmu
yang lebih mutakhir.
2. Saran untuk
Sekolah
a. Hendaknya
diperbanyak bekal ilmu pengetahuan yang bersifat praktek agar lebih bermanfaat
di dunia kerja.
b. Lebih aktif
untuk mencari perkembangan teknologi
informasi yang sudah menjadi ilmu terapan sebagai penambah wawasan dan
pengetahuan.
c. Membuat suasana konsultasi seakrab mungkin dengan pembimbing
agar mempermudah proses tanya jawab.
d. Kurangnya
koordinasi dari sekolah tentang penjemputan dan pengantaran siswa prakerin
menyebabkan kebingungan di lokasi.
e. Mempererat
tali kerja sama yang seharusnya bisa berguna untuk siswa atau siswi peserta prakerin.